SUMBARNET - Dua petugas lapangan PT Nusa Dua Propertindo (NDP), anak perusahaan PTPN I Regional 1 menjadi korban penembakan oleh oknum penggarap di lahan Hak Guna Usaha (HGU) Sampali, Jumat (16/5/2025)
Keduanya terluka setelah ditembak dengan senjata softgun oleh seorang pria berinisial RM (Rudi Munthe).
Menurut keterangan korban, Suhartoyo dan Dharma, insiden terjadi saat keduanya sedang menandai bangunan di areal 100 hektar yang sedang dibersihkan.
Tanda silang (X) diberikan pada rumah-rumah yang telah menerima tali asih dari PT NDP dan akan dibongkar.
Namun, aksi mereka dihentikan oleh RM yang mengaku sebagai koordinator warga penggarap. RM melarang kegiatan tersebut dengan alasan petugas tidak berkoordinasi dengannya.
Karena tidak mengenal RM, Suhartoyo dan Dharma tidak menghiraukan larangan itu.
Saat itulah, RM yang kesal mengeluarkan senjata soft-gun dan melepaskan tembakan secara brutal.
Suhartoyo terkena peluru di tangan, sedangkan Dharma tertembak di kaki. Keduanya segera dilarikan untuk mendapatkan perawatan medis.
Peristiwa ini telah dilaporkan kepada pimpinan PT NDP dan pihak kepolisian. Didampingi penasihat hukum Sastra, SH, MKn, kedua korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Tembung.
Mereka meminta polisi segera menindak RM dan memeriksa legalitas senjata yang digunakan.
RM disebut-sebut sebagai seorang wartawan media online asal Jakarta yang kerap memprovokasi warga penggarap di lahan HGU tersebut.
Padahal, lebih dari 600 warga telah menyerahkan lahannya ke PT NDP setelah menerima tali asih.
Saat ini, hanya tersisa 32 bangunan yang masih bertahan, 24 di antaranya milik keluarga RM.
Meski telah dilakukan pendekatan persuasif, kelompok yang dikomandoi RM tetap bersikeras tidak mengosongkan lahan.
Sumber : Medan Daily
0 Post a Comment:
Posting Komentar