PADANG - Hidup di jalanan dengan reputasi sebagai preman bukanlah akhir dari segalanya. Itulah yang dibuktikan oleh Asrul Koto, akrab disapa Rul Gabod, seorang mantan preman legendaris di Kota Padang. Di balik masa lalunya yang kelam, ia berhasil mengantarkan enam anaknya menjadi sarjana dari perguruan tinggi negeri (PTN) di Padang, Sumatera Barat.
Siapa sangka, di balik wajah keras dan reputasi sebagai preman, tersimpan tekad seorang ayah yang begitu kuat memperjuangkan pendidikan anak-anaknya. Kalangan wartawan memanggilnya Om Rul, sementara dunia jalanan mengenalnya sebagai sosok yang disegani.
Masa mudanya dihabiskan dalam kehidupan yang keras, perkelahian, geng, hingga berbagai urusan jalanan yang penuh risiko. Namun, ketika pulang ke rumah, ia menjelma jadi sosok ayah yang hanya punya satu cita-cita, anak-anaknya tidak boleh mengulang jejak kelamnya.
"Kalau berat menyekolahkan anak, mungkin sejak lama anak-anak saya putus sekolah. Tapi tekad membara, saya susah begini (preman,red), masak anak anak harus ikuti jejak kelam kehidupan ini," ujarnya pelan, mengingat kembali masa-masa sulit membesarkan enam anaknya.
Bukan perkara mudah bagi Rul Gabod untuk mewujudkan mimpi itu. Setiap langkahnya kerap diiringi cibiran. Tak sedikit orang meremehkan, bahkan menghina. Banyak yang bilang, "Preman kok mimpi anaknya jadi sarjana".
"Tapi persetan, yang penting anak-anak sekolah dan bisa sarjana, saya boleh gak tamat sekolah tapi no way, anak-anak ahrus meraih gelar sarjana," katanya dengan penuh semangat, Selasa (23/9/2025).
Demi biaya pendidikan, ia rela bekerja serabutan. Dari pekerjaan kasar hingga menjaga keamanan, semua dilakoninya. Apa pun yang penting halal dan bisa jadi ongkos sekolah.
Kini, penantian panjang itu membuahkan hasil. Satu demi satu anaknya berhasil menamatkan pendidikan tinggi. Tak tanggung-tanggung, semuanya menimba ilmu di perguruan tinggi negeri (PTN) di Padang, Sumatera Barat.
Ada yang kini berkarier sebagai pengacara, ada pula yang sudah menjadi aparatur sipil negara (ASN). Putri bungsu yang baru saja wisuda pada Senin (22/9/2025) di Universitas Negeri Padang melengkapi kebahagiaan Rul Gabod, yaitu enam anak, enam sarjana.
Saat menyalami tamu undangan usai wisuda, wajahnya berseri-seri. Senyum bangga tak bisa disembunyikan, seakan berkata bahwa perjuangan panjangnya tidak sia-sia.
"Alhamdulillah, saya bahagia. Inilah doa saya sejak dulu, agar anak-anak tidak ikut jalan gelap yang pernah saya jalani,” ucapnya.
Kisah Rul Gabod menjadi bukti nyata bahwa masa lalu bukanlah penentu masa depan. Latar belakang kelam tak lantas menutup jalan untuk membangun masa depan yang lebih terang.
Kini, di usia yang kian senja, ia memilih menikmati hari dengan tenang, sambil sesekali berbagi cerita kepada siapa saja yang ingin mendengar, bahwa cinta seorang ayah, meski datang dari sosok yang pernah tersesat, bisa melahirkan generasi baru yang berpendidikan. (*)
0 Post a Comment:
Posting Komentar