SUMBARNET.COM - Puluhan orang Guru Tidak Tetap (GTT) atau guru honorer menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Jember, Jawa Timur, Rabu (25/11/2020). Mereka menuntut perbaikan nasib.
Para guru yang tergabung dalam Gerakan GTT-PTT Kabupaten Jember Menggugat Bupati ini menilai, selama ini pemerintah daerah setempat tak memperhatikan nasib mereka. “Kami datang untuk mengadu kepada para wakil rakyat,” teriak Nur Fadli, koordinator aksi.
Ada sembilan tuntutan yang dibawa para demonstran.
1. Cabut surat penugasan dan terbitkan surat keputusan bupati Jember untuk GTT dan PTT (Pegawai Tidak Tetap).
2. Penataan kembali GTT-PTT yang lebih manusiawi dan berkeadilan aesuai dengan domisili tinggal.
3. Honor atau gaji GTT-PTT diberikan rutin setiap bulan.
4. Wujudkan janji bupati tentang honor Rp 1,4 juta atau setara dengan upah minimum kabupaten.
5. Honor GTT-PTT dianggarkan dalam APBD Jember setiap tahun dan bukan hanya dari anggaran pemerintah pusat.
6. Memohon DPRD Jember untuk mengawal honor GTT-PTT agar masuk dalam APBD.
7. Memohon DPRD Jember untuk segera memanggil bupati agar merevisi segera kebijakan yang merugikan GTT-PTT.
8. Hentikan diskriminasi, kriminalisasi, dan marjinalisasi GTT-PTT Kabupaten Jember.
9. Akibat dari kebijakan bupati yang menempatkan pelaksana tugas kepala sekolah tingkat SD dan SMP sejak 2017, ribuan ijazah yang ditandatangani pelaksana tugas diduga tidak sah.
Perwakilan demonstran ditemui Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi, Wakil Ketua DPRD Jember Ahmad Halim, Ketua Komisi A DPRD Jember Tabroni, dan Kepala Dinas Pendidikan Jember Bambang Hariono.
Source: beritajatim.com
0 Post a Comment:
Posting Komentar