Blunder Pernyataan Menkes RI Budi Gunadi Sadikin, Hendri Satrio: Pak Prabowo Ga Suka Menteri gaduh



SUMBARNET - Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio menyoroti blunder pernyataan yang dilontarkan Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.


Sebagai informasi, Budi Gunadi Sadikin menuai sorotan lantaran mengeluarkan dua pernyataan yang dinilai kontroversial.


Terlebih, dua pernyataan ini disampaikan Budi dalam pekan yang sama.


Pertama, dalam sebuah acara peluncuran layanan kesehatan di Jakarta Pusat pada Rabu (14/5/2025) lalu, Budi menyinggung soal ukuran celana dalam.


Ia menyebut, pria dengan ukuran celana jeans di atas 32-33 cenderung mengalami obesitas dan berisiko lebih cepat meninggal dunia.


"Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans masih di atas 32-33. Ukurannya berapa celana jeans? 34-33 sudah pasti obesitas. Itu menghadap Allah-nya lebih cepat dibandingkan yang celana jeansnya 32," ujar Budi saat menghadiri acara peluncuran tiga layanan kesehatan bersama Gubernur Jakarta, Pramono Anung di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Rabu.


Namun, Budi menegaskan bahwa pernyataannya bukan bermaksud untuk mempermalukan tubuh atau body shaming, melainkan sebagai peringatan akan pentingnya menjaga lingkar pinggang agar terhindar dari risiko penyakit kronis.


"Saya bukannya body shaming, tapi emang artinya begitu. Aku di sini sudah hafal, sudah lihat siapa yang di atas, siapa yang di bawah. Menterinya aja masih di atas nih, masih agak obesitas," kata Budi.


Yang kedua, pada Sabtu (17/5/2025), Budi menyinggung soal gaji dalam agenda "Double Check" di Jakarta Pusat.


Kata Budi, orang yang memiliki gaji Rp 15 juta per bulan pasti lebih sehat dan pintar, ketimbang yang bergaji Rp 5 juta.


"Apa sih bedanya orang yang gajinya Rp 15 juta sama Rp 5 juta? Cuma dua, satu, pasti lebih sehat dan lebih pintar. Kalau dia enggak sehat dan enggak pintar, enggak mungkin gajinya Rp 15 juta, pasti Rp 5 juta," ujar Budi.


Karena itu, Budi mengatakan bahwa Indonesia belum bisa disebut sebagai negara maju apabila gaji rakyatnya masih di bawah Rp 15 juta.


"Kalau masih banyak yang minimal Rp 15 juta, itu artinya belum negara maju. Sekarang tantangannya gimana kita naikkan dari Rp 5 juta ke Rp 15 juta di 2045," ujar Budi.


Sebagai Menteri Kesehatan RI (Menkes), Budi mengatakan bahwa tugasnya adalah menjaga masyarakat agar tetap sehat. 


Ia menyatakan bahwa Menkes tidaklah seperti dokter yang bertugas mengobati masyarakat saat sakit.


"Tugas Menteri Kesehatan adalah menjaga jangan sampai sakit, menjaga tetap sehat, itu sebabnya namanya Menteri Kesehatan, bukan Menteri Kesakitan," sambungnya. 


Tuai Sorotan


Akibat pernyataan kontroversial ini, Menkes RI Budi Gunadi Sadikin pun menuai sorotan, termasuk dari analis politik Hendri Satrio.


Hendri Satrio pun mengingatkan, bahwa ada dua hal yang tidak disukai Presiden RI Prabowo Subianto.


Pertama, menteri yang suka bikin gaduh, dan yang kedua, menteri yang tidak bisa menjaga relasi dengan para stake-holder.


"Saya belajar dari kondisi ya, Pak Prabowo itu tidak suka menterinya melakukan dua hal. Yang pertama adalah G - A - D - U - H. Gaduh. Berisik ya. Itu enggak suka tuh Pak Prabowo," kata Hendri dalam tayangan Satgas Kelitik yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Kamis (22/5/2025).


"Jadi kalau gaduh gitu, Pak Prabowo, 'aduh kok menteri saya nih gaduh-gaduh begini ya. Kenapa dia enggak kerja aja sih? Kenapa mesti gaduh-gaduh?'" lanjutnya.


"Terus kemudian yang kedua, Pak Prabowo enggak suka kelihatannya dengan menteri yang kurang bisa me-manage relasi dengan stakeholdernya," papar Hensa, panggilan akrab Hendri Satrio.


"Pak Menteri kan stakeholdernya para dokter-dokter, ilmuwan-ilmuwan kesehatan. Nah, itu tolong dibina. Relasi harus baik, jangan sampai membuat kegaduhan. Pak Prabowo enggak suka," jelasnya.


Selanjutnya, Hendri Satrio menilai, kemungkinan Budi Gunadi Sadikin kelelahan karena bekerja bukan pada bidang keahliannya.


"Mungkin ya, mungkin, Pak Budi Gunadi Sadikin ini sudah mulai kelelahan karena dia merasa bidangnya bukan di situ kan," jelas Hendri.


"Ini dia jadi Menteri Kesehatan kan di zamannya Pak Jokowi. Dia ngarepinnya begitu ganti presiden dia kepilih lagi jadi menteri, tapi jangan di Kementerian Kesehatan lagi. Eh ditaruh lagi di Kementerian Kesehatan," tambahnya.


"Mungkin dia merasa lelah. 'Kenapa saya ditaruh di sini lagi? Bukan bidang saya. Bidang saya kan perbankan.' Pak Budi Gunadi Sadikin ini dia pernah menjadi Direktur Utama Bank Mandiri dan dia pernah juga menjadi wakil menteri BUMN. Bayangin tuh, memang perbankan benar nih orang. Terus disuruh jadi menteri kesehatan," pungkasnya.


Hendri juga menyarankan agar Budi Gunadi Sadikin memperbaiki komunikasi, dan jika memang sudah tak mau menjadi Menkes RI, sebaiknya mengundurkan diri.


Source : tribunnews.com

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Selamat datang di Website www.sumbarnet.id, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pemred: Firma Ragnius