Gubernur Sherly Laos Tuntaskan Program Pendidikan dan Kesehatan Gratis Hanya dalam 100 Hari

 


SUMBARNET - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, menyampaikan pencapaian luar biasa dalam 100 hari pertama masa jabatannya. Dalam wawancara eksklusif bersama Merry Riana, Sherly mengungkap bahwa dua program prioritasnya—pendidikan dan kesehatan gratis—telah berhasil direalisasikan jauh lebih cepat dari target awal dua tahun.


"Saya sudah bisa pendidikan dan kesehatan gratis by the end of 100 hari," tegas Sherly dalam podcast tersebut.


Sherly menjelaskan bahwa untuk pendidikan, Pemerintah Provinsi Maluku Utara telah menanggung seluruh biaya komite di sekitar 400 SMA negeri sejak April lalu. Biaya tersebut berkisar antara Rp150 ribu hingga Rp250 ribu per siswa. Sementara untuk SMA swasta dan madrasah, pembiayaan akan dimulai pada tahun ajaran baru, Juli mendatang.


Tak hanya jenjang SMA, Sherly juga menggulirkan beasiswa kuliah S1 untuk mahasiswa pra-sejahtera di kampus-kampus berakreditasi B di dalam wilayah Maluku Utara. Ia menyebutkan, program beasiswa tersebut bersinergi dengan program Kemendikbudristek, yang sebenarnya sudah menjamin kuliah gratis bagi mahasiswa kategori Dikti 1, 2, dan 3, asalkan data mereka terverifikasi dalam sistem DTSN.


"Jadi untuk pendidikan, kurang lebih biayanya lebih besar. Tapi ternyata anggarannya ada," jelasnya.


Di sektor kesehatan, Sherly mengambil langkah berani dengan menargetkan Universal Health Coverage (UHC) prioritas. Ia mengungkapkan bahwa Provinsi Maluku Utara akan meluncurkan program UHC prioritas per 1 Juni, setelah penandatanganan kerja sama dengan BPJS pada 20 Mei lalu.


Melalui program ini, semua pemegang KTP Maluku Utara yang bukan peserta mandiri dan belum aktif BPJS-nya akan langsung diaktifkan oleh pemerintah provinsi, tanpa menunggu satu bulan seperti biasanya. Aktivasi ini berlaku langsung di hari yang sama selama jam kerja.


"Kadang orang butuh layanan kesehatan dalam kondisi darurat. Kita tidak tahu kapan itu terjadi. Maka UHC prioritas ini harus segera," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa ada kasus kematian akibat keterlambatan administrasi layanan kesehatan yang menjadi dorongan kuat baginya untuk mempercepat program ini.


"Saya pikir tidak ada anggaran, ternyata ada saja solusinya. Dan program gratis ini bisa jalan hanya dalam 100 hari," pungkas Sherly.


Langkah cepat dan terukur Sherly Laos menandai babak baru dalam pelayanan publik di Maluku Utara, sekaligus menunjukkan bagaimana kepemimpinan yang responsif dan berpihak pada rakyat mampu menghasilkan dampak konkret dalam waktu singkat.


Sumber : Update Nusantara

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Selamat datang di Website www.sumbarnet.id, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pemred: Firma Ragnius