Padang – Nama Dony Oskaria mulai disebut-sebut sebagai figur yang layak memimpin Ikatan Keluarga Alumni Universitas Andalas (IKA Unand). Pandangan ini salah satunya datang dari Maigus Tinus, alumni FISIP Unand yang kini berkiprah di Jakarta.
Menurut Maigus, organisasi alumni membutuhkan sosok yang punya kapasitas besar, jaringan luas, serta integritas yang teruji. Dony Oskaria, katanya, memenuhi kriteria itu.
“Seorang pemimpin IKA harus berani mengangkat gagasan baru, menjembatani alumni di berbagai wilayah, serta memiliki rekam jejak yang kredibel. Dony punya pengalaman korporasi dan jejaring nasional yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan alumni maupun almamater,” ujar Maigus.
Senada dengan Maigus, Revdi Iwan Syahputra, Wakil Ketua Ika Sosiologi Unand, jurnalis senior yang kini menjabat Pemimpin Redaksi Rakyat Sumbar dan pernah memimpin sejumlah media mainstream nasional, juga menilai Dony sebagai sosok yang layak di posisi Ketua IKA Unand.
Menurut Revdi, IKA Unand memerlukan figur dengan kapasitas manajerial tinggi serta pengaruh kuat di level nasional. “Dony punya modal besar, bukan hanya karena pengalaman panjang di BUMN, tapi juga karena jejaringnya luas. Itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan alumni dan kontribusi nyata bagi Unand,” kata Revdi.
Ia menambahkan, kepemimpinan alumni tidak boleh hanya terjebak pada formalitas akademis, tetapi lebih pada kemampuan untuk menggerakkan organisasi, menjalin kolaborasi, serta membawa nama besar Unand ke tingkat nasional.
Rekam Jejak Dony
Dony Oskaria dikenal sebagai profesional dengan karier panjang di dunia korporasi. Ia pernah menjabat Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, kemudian dipercaya memimpin Aviasi Pariwisata Indonesia sejak 2021. Pada 2025, ia ditunjuk sebagai Direktur Operasional Danantara, lembaga pengelola investasi BUMN.
Hubungannya dengan Unand tetap terjaga. Dony beberapa kali hadir di kampus, di antaranya memberi kuliah umum tentang kolaborasi kampus–BUMN–industri, serta menghadiri penandatanganan MoU antara Unand dan Danantara.
Meski hanya sempat kuliah satu tahun di Fakultas Ekonomi Unand sebelum melanjutkan studi di kampus lain, Dony disebut tetap punya ikatan dengan Unand. “Yang penting kontribusi dan komitmennya. Kepemimpinan IKA tidak sekadar soal pernah tamat, tapi soal kemampuan membawa organisasi lebih maju,” tegas Maigus.
Tentang IKA Unand
IKA Unand merupakan wadah resmi yang menghimpun alumni Universitas Andalas. Organisasi ini berperan mempererat silaturahmi, menggalang kolaborasi lintas bidang, serta menjembatani hubungan antara alumni dan almamater. Dengan jaringan alumni yang tersebar di Sumatra Barat, Jakarta, hingga mancanegara, IKA Unand dipandang punya potensi besar untuk memberi kontribusi nyata pada pembangunan daerah dan nasional.
Harapan dan Tantangan
Jika benar maju, Dony Oskaria akan menghadapi tantangan tidak ringan. Selain soal legitimasi di kalangan alumni karena status pendidikannya, ekspektasi tinggi akan melekat pada dirinya sebagai figur nasional.
Namun bagi Maigus Tinus dan Revdi Iwan Syahputra, tantangan itu justru bisa menjadi peluang. “Alumni butuh terobosan. Sosok dengan pengalaman dan jaringan nasional seperti Dony bisa membawa IKA Unand naik kelas, asal komunikasinya terbuka dan merangkul semua pihak,” pungkas Maigus.
Wacana Dony Oskaria memimpin IKA Unand kini menjadi pembicaraan hangat di kalangan alumni. Apakah akan berujung pada realitas atau sekadar isu, waktu yang akan menjawab.(*)
0 Post a Comment:
Posting Komentar