Padang Panjang - Program unggulan yang di gadang - gadangkan walikota Padang Panjang di awal terpilihnya Hendri - Alex "Angkutan Gratis Pelajar" menempel jelas dikaca belakang angkot mulai dilepas oleh para sopir.
"Seiring waktu berlalu tulisan Angkutan Gratis Pelajar tidak hanya pudar dari penglihatan tapi juga semakin tidak ada kejelasan terhadap pembiayaannya," kata salah seorang sopir angkot yang enggan di sebut namanya kepada media ini, pada Rabu (15/10).
Program yang awalnya dinilai sangat pro masyarakat akan jadi kenangan pahit bagi warga bumi Serambi Mekah.
"Awalnya sangat merasa dapat angin segar dari program Angkutan Gratis Pelajar, kami merasakan pemerintah hadir menjadi sitawa sidingin dari keprihatinan kami sopir angkot, terbuai Program Politik yang sesaat kiranya", ujarnya yang mangkal di terminal angkot Padang Panjang.
Ia menambahkan pemerintah Kota Padang Panjang awalnya berjanji membantu pelajar berangkat sekolah tanpa dibebani ongkos dan para pegawai negeri setiap hari Rabu dilarang menggunakan fasilitas kendaraan dinasnya (plat merah), sebagai bentuk kebersamaan dalam tatanan kehidupan transportasi untuk bisa merasakan naik transportasi umum ke kantor. Kini tak ada lagi pegawai berseragam dinas naik angkot ke kantor.
Menurut Dt Rajo Pangulu setiap hari Rabu kini parkir areal di setiap kantor dipenuhi oleh kendaraan pribadi pejabat dan pegawai negeri. Seperti jadi ajang pamer kendaraan milik pribadi.
"Sangat menyayangkan berhentinya program Angkutan Gratis Pelajar ini, "seharusnya Walikota menyediakan anggaran biaya program Angkutan Gratis Pelajar ini dengan mengurangi biaya perjalanan Dinas Walikota dan Wakil Walikota di APBD," ujar tokoh masyarakat itu saat duduk bersama di warung Eri Martha di Pasar Padang Panjang. (TPS)
0 Post a Comment:
Posting Komentar