Trump Tuduh Ada "Genosida Kulit Putih" di Afrika Selatan, Ramaphosa Tegas Membantah



SUMBARNET - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menuai kontroversi setelah menyampaikan tuduhan adanya "genosida kulit putih" di Afrika Selatan dalam pertemuannya dengan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, di Gedung Putih pada Rabu (21/5) waktu setempat.


Dalam pertemuan tersebut, Trump memutar cuplikan video yang diklaim menunjukkan kekerasan terhadap petani kulit putih di Afrika Selatan. Ia mengklaim bahwa kelompok tersebut menjadi korban pembantaian sistematis.


"Ini adalah tragedi kemanusiaan yang selama ini diabaikan oleh media internasional," ujar Trump kepada wartawan saat sesi konferensi pers bersama.


Namun, pernyataan itu segera dibantah oleh Presiden Ramaphosa. Ia menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan menyesatkan. Menurut data kepolisian Afrika Selatan, mayoritas korban kejahatan di negaranya justru adalah warga kulit hitam, bukan kulit putih.


"Tuduhan semacam itu tidak hanya salah, tapi juga berbahaya. Afrika Selatan adalah negara dengan sejarah panjang ketidakadilan, dan kami sedang bekerja keras membangun masyarakat yang setara dan adil," tegas Ramaphosa.


Klaim mengenai “genosida kulit putih” sebelumnya sempat diangkat oleh Trump pada masa jabatannya pada 2018 lewat akun Twitter. Namun, berbagai organisasi internasional, termasuk Human Rights Watch dan Amnesty International, telah menyatakan bahwa tidak ada bukti yang mendukung tuduhan tersebut.


Pertemuan yang awalnya dijadwalkan untuk membahas kerja sama ekonomi dan keamanan itu pun berubah menjadi panggung perdebatan terbuka soal isu rasial dan kekerasan di Afrika Selatan. Insiden ini juga menimbulkan kekhawatiran akan dampak diplomatik antara kedua negara.


Sumber : Update Nusantara

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Selamat datang di Website www.sumbarnet.id, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pemred: Firma Ragnius