SUMBARNET - Dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat,dengan memanfaatkan lahan kosong atau non produktif, Asril SE gagas Pilot projek budidaya belut, oleh Kelompok Tani "Berkah alam mandiri ", yang beralamatkan di RT 04/RW 02 kel.Campago Ipuh, kecamatan MKS kota Bukittinggi.
Sebelumnya, Asril SE sudah Membangun 4 sentra industri untuk 5 tahun ke depan,4 Sentra yang sudah ada,dan dalam bentuk koperasi tersebut adalah:
- Koperasi Petani Kopi Bukittinggi/Agam.
- Koperasi Petani Madu Agam Bukittinggi.
- Koperasi Rumah makan Ampera Bukittinggi/Agam.
-Koperasi Souvenir Bukittinggi /Agam.
Dengan mengusung konsep " Agro industri industri",Asril SE anggota DPRD dari fraksi partai NasDem,kucurkan dana Pokir untuk budidaya Belut .
Hal ini disampaikan Asril SE kepada media (30/10),pada sesi obrolan bersama awak media,usai memonitor keberangkatan kelompok tani " Berkah alam mandiri ", yang berangkat ke Bonjol Pasaman Timur, untuk melakukan studi banding, terkait budidaya Belut tersebut.
" Budidaya Belut yang kita rencanakan di Bukittinggi ini,dalam kerangka memanfaatkan lahan lahan yang sempit ,agar lahan lahan masyarakat tersebut menjadi produktif, yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat ", ujarnya.
" Kita berharap, dalam pilot projek ini, apabila berhasil,kita akan membuat kawasan, contohnya kawasan setingkat RT,atau setingkat RW, maupun setingkat kelurahan,jadi setiap rumah yang memiliki lahan,bisa mempunyai kolam belut tersebut ", imbuhnya.
" Sehingga setiap rumah bisa mempunyai usaha peternakan belut tersebut,dan apabila ini berhasil,kita bisa membuat kawasan industri, serta mendorong pemerintah melalui APBD kota Bukittinggi maupun APBD provinsi Sumbar,dan usaha itu nanti akan menjadikan sesuatu yang unik di kota Bukittinggi ", jelasnya.
"Kita juga berharap,Kawasan tersebut bisa kita jadikan sentra industri, maupun kawasan wisata, dan untuk budidaya Belut sendiri, masyarakat tidak mengeluarkan modal yang besar, karena kita mempunyai konsep pembuatan kolam belut tersebut, dengan memakai bahan dari terpal, serta memanfaatkan lahan yang sempit ", terangnya.
" Kemudian,dari hasil usaha budidaya Belut tersebut, banyak item produk yang dihasilkan, misalnya pembuatan abon Belut, Belut kering,atau mendistribusikan ke rumah rumah makan dan lain lainnya ", paparnya.
" Jadi, dengan dilakukannya studi banding hari ini ke Bonjol dan insyaallah lanjut ke Rao Pasaman,diharapkan bisa menghasilkan industri produksi Belut, melalui pilot projek budidaya Belut tersebut ", pungkasnya.
Keberangkatan rombongan studi banding kelompok tani Berkah alam mandiri, ke Bonjol Pasaman Timur,dilepas oleh M.Taufik TK Mudo yang mewakili Asril SE dari DPD Nasdem kota Bukittinggi.
(Fendy Jambak)

0 Post a Comment:
Posting Komentar