SUMBARNET - Warga di Komplek Perumahan Puri Lestari, Kelurahan Parak Laweh Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat melihat sepasang pria dan wanita yang mencurigakan sebelum penemuan bayi perempuan, pada Kamis (26/6/2025) malam.
Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Robby Setiadi Purba, mengatakan berdasarkan keterangan saksi di lokasi penemuan, sesaat sebelum bayi tersebut ditemukan ia melihat sepasang pria dan wanita tersebut mengendarai sepeda motor merek Honda Vario berwarna merah.
"Salah seorang saksi bernama Taufik (34) menerangkan bahwa sebelum penemuan tersebut ia melihat dua orang mencurigakan menggunakan sepeda motor Vario berwarna merah menggunakan jaket hijau Gojek berjenis kelamin pria dengan memakai masker," katanya.
Sementara itu, satu orang lagi berjenis kelamin perempuan mengenakan baju hitam dengan masker.
"Terlihat sekitar 15 menit sebelum ditemukannya bayi perempuan tersebut," lanjutnya..
Sementara itu, bayi tersebut pertama kali dilihat oleh salah seorang saksi bernama Anisah (40) mendengar suara bayi menangis di depan rumahnya.
Kemudian Anisah keluar mencari tahu sumber suara.
Saat keluar itu, Anisah melihat sebuah bungkusan yang terlilit kain, saat diperiksa ternyata sesosok bayi.
Selanjutnya, kata Robby, Anisah memanggil Radittiya di dalam rumahnya.
Lalu Radittiya yang keluar rumah dan melihat bayi tergeletak di teras rumahnya.
"Saksi kemudian memberitahukan kepada pihak RT sehingga warga sekitar berdatangan ke rumahnya untuk melihat bayi tersebut," ujarnya.
Selanjutnya Ketua RT langsung menghubungi Bhabinkamtibmas. Kemudian Pawas dan Piket Fungsi langsung mendatangi TKP dan menghubungi Identifikasi Polresta Padang.
Setelah unit Identifikasi Polresta datang, selanjutnya bayi tersebut dibawa ke RS Bhayangkara Padang serta diserahterimakan kepada pihak RS Bhayangkara guna dilakukan proses perawatan.
"Sampai dengan pukul 23.30 WIB tadi malam bayi masih disimpan di Inkubator NICU RS Bhayangkara menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.
Sumber : TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
0 Post a Comment:
Posting Komentar