SUMBARNET - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah nyata pemerintah dalam membentuk generasi Indonesia yang cerdas, pintar, dan sehat. Generasi sehat berkualitas adalah generasi yang tidak hanya memiliki kesehatan fisik yang baik, tetapi juga memiliki kemampuan intelektual, sosial, dan emosional yang optimal. 


Kegiatan sosialisasi program MBG bertempat di Aula Balai Pelatihan dan Penyeluhan Pertanian Lambau Bukittinggi pada Selasa, 5 Agustus 2025. Tujuan sosialisasi program MBG adalah untuk menambah wawasan masyarakat mengenai pentingnya menjalani pola hidup sehat.


Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama, Kepala bidang Kesehatan Masyarakat Kota Bukit Tinggi Riyani, dan Tenaga Ahli Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama Badan Gizi Nasional (BGN) Anyelir Puspa Kemala.


Dengan dilakukannya sosialisasi MBG di Kota Bukitinggi, masyarakat sangat antusias terhadap program MBG. Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama menyampaikan permasalahan gizi yang terjadi hingga saat ini masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. 


“Kita menghadapi beban ganda gizi, mulai dari stunting, kekurangan zat gizi mikro, hingga meningkatnya prevalensi obesitas. Untuk itu, hadirnya Badan Gizi Nasional merupakan langkah strategis untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, memperkuat intervensi berbasis bukti, serta memastikan kebijakan dan program gizi dapat dijalankan secara lebih efektif dan berkelanjutan,” terang Ade Rezki Pratama.


Visi ini menekankan bahwa SDM yang berkualitas adalah fondasi dari kemajuan bangsa, tidak hanya diukur dari kemampuan intelektual dan keterampilan, tetapi juga dari kesehatan fisik dan mental yang optimal yang semuanya dipengaruhi oleh pola makan dan status gizi. Pemenuhan gizi yang baik menjadi inti dari visi ini karena gizi yang optimal sejak dini memiliki dampak langsung terhadap kemampuan anak dalam belajar, berprestasi, dan berkontribusi pada Masyarakat. Indonesia dan 139 negara lainnya juga tengah bersama-sama mengatasi permasalahan pemenuhan gizi melalui bantuan makanan bergizi di sekolah.


Kemudian, Tenaga Ahli Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama BGN Anyelir Puspa Kemala menyampaikan masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan program, memastikan kualitas makanan yang diberikan, serta menanamkan nilai-nilai pentingnya pola makan sehat dalam keluarga. 


“Dukungan dan partisipasi masyarakat yang teredukasi akan menjadi kunci keberhasilan dan keberlanjutan program MBG dan mengajak masyarakat yang berminat menjadi mitra dalam program MBG mengikuti alur kemitraan yang telah ditetapkan  yaitu melaui portal resmi BGN www.mitra.bgn.go.id, tanpa ada pungutan biaya sama sekali,” jelas Anyelir.


Tujuan Program MBG Memberikan akses makan bergizi kepada anak usia sekolah, ibu hamil & menyusui juga balita. Menekan angka stunting dan gizi buruk. Meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar. Memberdayakan pelaku usaha lokal (UMKM pangan, petani, dan lain-lain).


Menanggapi, Kepala bidang Kesehatan Masyarakat Kota Bukit Tinggi Riyani memberikan dukungan penuh terhadap BGN. Peningkatan edukasi gizi menjadi dasar penting dalam pembangunan kesehatan, dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang dan fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi balita, anak-anak, dan ibu hamil, serta perlunya penyuluhan yang komprehensif kepada seluruh lapisan masyarakat.


“Dinas Kesehatan memiliki peran sentral dalam menjamin kualitas, keamanan, dan mutu produk makanan yang beredar di masyarakat. Gizi berkualitas adalah pola makan sehari-hari yang mengandung semua jenis zat gizi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan masing-masing,” imbuh Riyani.


Badan Gizi Nasional (BGN) memiliki peran penting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, khususnya dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan target penurunan stunting. BGN bertindak sebagai koordinator Program MBG dan berperan dalam memastikan pemenuhan gizi masyarakat melalui berbagai intervensi.(***)

 


SUMBARNET - PT Semen Padang turut ambil bagian dalam Pawai Telong-Telong yang digelar Pemerintah Kota Padang untuk memeriahkan Hari Jadi Kota (HJK) Padang ke-356, Rabu malam (6/8).


Sebagai perusahaan yang telah menjadi bagian dari sejarah Kota Padang, PT Semen Padang menampilkan miniatur gerbang pabrik dan simbol tanduk kerbau memanjang—ikon pabrik semen pertama di Asia Tenggara. Mobil hias perusahaan tampil mencolok dengan dekorasi khas, menjadi daya tarik pengunjung untuk berfoto.


Pawai yang dimulai dari Masjid Agung Nurul Iman dan berakhir di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center ini menampilkan berbagai atraksi budaya dalam bentuk arak-arakan. Setiap peserta menghadirkan kreasi unik yang merepresentasikan perjuangan, seni, dan keunikan masing-masing.


Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang, Ilham Akbar, mengatakan bahwa partisipasi perusahaan merupakan wujud kontribusi terhadap pelestarian budaya dan identitas Kota Padang.


“PT Semen Padang tidak hanya hadir sebagai entitas bisnis, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat. Keikutsertaan kami dalam Pawai Telong-Telong ini adalah bentuk dukungan terhadap perayaan Hari Jadi Kota Padang,” ujarnya.


Ilham juga menegaskan bahwa kehadiran PT Semen Padang sejalan dengan tema HJK Padang ke-356: Taste of Padang Experience: Road to Gastronomy City.


“Kami mendukung penuh upaya Pemko Padang menjadikan kota ini sebagai destinasi gastronomi dunia. Melalui kegiatan budaya seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa pelestarian budaya dan kuliner lokal perlu melibatkan seluruh elemen, termasuk dunia usaha,” tambahnya.


Wali Kota Padang, Fadly Amran, yang hadir bersama Wakil Wali Kota Maigus Nasir, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat dan partisipasi berbagai pihak dalam pawai tersebut.


“Tumpah ruahnya warga, semangat peserta, dan antusiasme tamu undangan memperlihatkan semangat kebersamaan untuk memeriahkan kota tercinta ini,” ujar Fadly.


Ia menambahkan bahwa Pawai Telong-Telong bukan sekadar atraksi budaya, melainkan simbol kolaborasi lintas elemen yang mencerminkan semangat perjuangan para pendahulu.


Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda, Ketua DPRD Kota Padang Muharlion, Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar, Plh Sekda Corri Saidan, unsur Forkopimda, delegasi ICCN, serta tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.


Pawai Telong-Telong menjadi bagian penting dari rangkaian HJK Padang tahun ini yang mengusung semangat pelestarian budaya dan kuliner lokal sebagai strategi menuju predikat kota gastronomi dunia.



SUMBARNET - Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang, Ilham Akbar, menerima Pin Emas dari Pemerintah Kota (Pemko) Padang atas jasa dan dedikasinya dalam pembangunan Kota Padang di bidang lingkungan hidup.


Pin Emas tersebut disematkan oleh Wali Kota Padang Fadly Amran, didampingi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir, dan Ketua DPRD Kota Padang Muharlion, dalam Rapat Paripurna Hari Jadi Kota (HJK) Padang ke-356 di Gedung DPRD Kota Padang, Kamis (7/8/2025).


Dalam penyematan itu dijelaskan bahwa Ilham Akbar berhak menerima Pin Emas atas gagasannya yang mencakup pendekatan multisektor, seperti mitigasi emisi gas rumah kaca melalui tanaman Kaliandra, pengelolaan limbah organik menjadi bahan pakan maggot yang meningkatkan pertumbuhan ikan nila serta mengurangi sampah. Ia juga memiliki rekam jejak pada program rehabilitasi lahan bekas tambang dan pelestarian spesies lokal.


Pin Emas tersebut juga diberikan kepada 11 tokoh masyarakat lainnya yang dinilai berjasa dan berkontribusi besar dalam memajukan daerah.


Ilham Akbar mengucapkan terima kasih atas penghargaan dari Pemko Padang, sekaligus menyampaikan ucapan selamat atas peringatan HJK Padang ke-356.


“Kami mengucapkan terima kasih atas penghargaan ini, khususnya di bidang lingkungan hidup. Semoga semakin memacu kami di PT Semen Padang untuk lebih giat dalam pelestarian lingkungan. Isu lingkungan menjadi isu utama di Kota Padang, dan kami bersama para pegiat serta komunitas lingkungan akan terus melakukan berbagai upaya bersama Pemko Padang untuk menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya.


Wali Kota Padang Fadly Amran mengatakan, Pin Emas yang diserahkan merupakan simbol apresiasi kepada warga yang telah memberikan inspirasi.


Penetapan 12 tokoh penerima Pin Emas sebelumnya telah dibahas dalam Rapat Pelaksanaan Penghargaan Tokoh Masyarakat yang digelar di Ruang Rapat BPKAD Kota Padang, Rabu (23/7/2025).


Penghargaan Pin Emas tahun ini diberikan kepada tokoh-tokoh dari 12 bidang strategis, mulai dari kemasyarakatan, kemanusiaan, teknologi informasi dan komunikasi, seni budaya, pendidikan, lingkungan hidup, UMKM, kepemudaan, keagamaan, hingga pemberdayaan perempuan.


Proses seleksi dilakukan secara objektif berdasarkan usulan masyarakat serta penilaian tim lintas sektor yang terdiri dari unsur pemerintah dan organisasi sosial.


“Kami ingin memastikan setiap penerima adalah sosok yang benar-benar berkontribusi nyata. Harapannya, penghargaan ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi seluruh warga Kota Padang untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan daerah,” kata Fadly.


Lebih dari sekadar penghargaan, momen ini diharapkan menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja nyata yang mungkin selama ini tidak banyak terlihat, namun berdampak luas bagi masyarakat.


Ucapan selamat turut disampaikan Anggota DPRD Kota Padang sekaligus Tokoh Masyarakat Lubuk Kilangan, Surya Jufri Bitel.


“Kami mengucapkan selamat kepada Bapak Ilham Akbar yang menerima Pin Emas dari Pemko Padang. Semoga terus berkontribusi bagi masyarakat Kota Padang dan sekitarnya,” ujarnya.


Diketahui, PT Semen Padang terus menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan melalui berbagai inovasi berkelanjutan. Salah satunya adalah pengembangan energi baru terbarukan berbasis tanaman Kaliandra, yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menjadi sumber biomassa untuk mendukung operasional perusahaan yang lebih hijau.


Selain itu, PT Semen Padang juga mengembangkan budidaya maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF) sebagai solusi pengelolaan sampah organik sekaligus penyedia pakan alternatif bernutrisi tinggi bagi ikan nila. Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan dalam mendukung ekonomi sirkular, mengurangi beban lingkungan, serta memberdayakan masyarakat melalui inovasi berbasis ekologi.


Kegiatan tersebut selaras dengan salah satu dari delapan misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni memperkuat perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup. (**)

 


SUMBARNET - Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota (HJK) Padang ke-356 tahun 2025, Pemerintah Kota Padang menganugerahkan penghargaan Pin Emas kepada 12 tokoh masyarakat inspiratif. 


Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi para tokoh tersebut dalam memajukan berbagai sektor pembangunan di Kota Padang.


Penganugerahan tersebut dilaksanakan dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Padang yang digelar di Ruang Sidang Utama, Kamis (7/8/2025). 


Hadir dalam kesempatan itu Wali Kota Padang, Fadly Amran, bersama jajaran, Gubernur Sumbar, anggota DPRD, serta para kepala daerah dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).


Salah satu penerima Pin Emas, Hasril Chaniago Tokoh komunikasi dan teknologi informasi menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas penghargaan tersebut. 


Ia dinilai berperan penting dalam pengembangan komunikasi dan teknologi informasi di Kota Padang.


"Soal penghargaan ya, tentu terima kasih sekali. Mudah-mudahan ini mendorong kita semakin mencintai kota ini lebih dalam lagi. Selamat ulang tahun juga untuk Kota Padang tercinta ke 356," ucap wartawan senior yang sepak terjangnya sudah diakui di Sumbar dan nasional itu, Kamis (7/8/2025). 


Hasril juga menyampaikan pesan reflektif tentang semangat kemajuan kota, meski usia terus bertambah.


"Manusia boleh menjadi tua, tetapi kota harus senantiasa lebih muda," tuturnya.


Wako Fadly Amran menyampaikan bahwa penghargaan Pin Emas ini diberikan kepada tokoh-tokoh yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dan kontribusi nyata dalam memajukan Kota Padang, baik di bidang pemerintahan, sosial, budaya, agama, hingga lingkungan hidup.


“Momentum HJK ini kami manfaatkan untuk memberikan penghargaan kepada para tokoh yang telah bekerja nyata dan penuh keikhlasan bagi kemajuan kota tercinta. Semoga ini menjadi inspirasi bagi seluruh warga Padang,” kata Fadly.


Ia juga berharap penghargaan ini dapat menjadi pemantik semangat generasi muda dan masyarakat luas untuk terus menjaga nilai gotong royong, melestarikan budaya lokal, serta aktif terlibat dalam pembangunan kota.


Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa kontribusi dalam bidang komunikasi dan teknologi informasi sangat penting di era digital saat ini. 


Kehadiran tokoh-tokoh seperti Hasril menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi demi kemajuan daerah.


Selain Hasril, 11 tokoh lainnya juga menerima penghargaan dari Wali Kota Padang dan Gubernur Sumbar dalam kesempatan yang sama, dari berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, budaya, hingga lingkungan.


Rangkaian kegiatan HJK ke-356 tahun ini berlangsung meriah dan penuh makna, sekaligus menjadi momentum untuk mengenang sejarah serta memupuk semangat kolaborasi menuju Padang yang lebih maju dan berdaya saing. 


Penghargaan Pin Emas ini menjadi simbol penghormatan dan pengakuan Pemko Padang terhadap kiprah masyarakat yang telah menorehkan jejak positif bagi kota ini. 


Diharapkan, semangat kolaboratif yang terbangun terus berlanjut demi mewujudkan Padang yang maju, berbudaya, dan berkelanjutan. (AdF/heru/taufik)



Oleh: Braditi Moulevey Rajo Mudo

Perantau Minang dan Sekjen DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM)


Hari Jadi Kota Padang yang ke-356 menjadi momen penting tidak hanya bagi warga yang berdomisili di kota ini, tetapi juga bagi kami yang berada jauh di rantau.


Setiap tahun, saya mencoba untuk tidak hanya ikut mengucapkan selamat, tetapi juga ikut merefleksikan, bagaimana kabar kampung halaman kita hari ini? Apa yang sudah dicapai, dan ke mana arah perjalanan Kota Padang ke depan?


Padang bagi saya bukan sekadar ibu kota provinsi. Ia adalah pusat denyut nadi peradaban Minangkabau modern, titik temu antara sejarah panjang, potensi besar, dan tantangan kompleks.


Di usia ke-356 ini, tentu kita patut berbangga karena tidak banyak kota di Indonesia yang memiliki jejak sejarah sepanjang itu. Tapi, kebanggaan semata tak cukup.


Usia adalah panggilan untuk lebih matang, lebih bijak, dan tentu saja lebih berani dalam menghadapi masa depan.


*Kota Padang: Antara Warisan Sejarah dan Modernitas*


Sebagai perantau, saya kerap memandang Padang dari dua sisi: sebagai kota historis dan sebagai kota masa depan. Dari sisi sejarah, Padang memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan Sumatera Barat, bahkan Indonesia.


Pelabuhan Muaro yang dulu menjadi pusat perdagangan internasional, gedung-gedung kolonial yang masih berdiri tegak, hingga kisah-kisah heroik masa perjuangan, adalah bagian dari identitas kota ini.


Namun pertanyaan adalah, sudahkah kita memelihara dan memanfaatkan warisan sejarah itu secara optimal untuk menjadi nilai tambah kota?


Kota-kota lain di Indonesia, seperti Yogyakarta atau Solo, berhasil mengangkat nilai sejarah dan budayanya menjadi daya tarik pariwisata dan pusat ekonomi kreatif. Padang punya potensi yang sama, bahkan lebih besar. Akan tetapi, belum sepenuhnya diberdayakan secara terstruktur dan masif.


Ke depan, saya membayangkan Padang sebagai “kota sejarah hidup” yang tidak hanya menjadi objek nostalgia, tetapi juga sumber daya ekonomi dan edukasi.


Infrastruktur dan Tata Ruang Kota*


Dalam beberapa tahun terakhir, saya melihat adanya kemajuan signifikan dalam pembangunan infrastruktur fisik di Kota Padang.


Peningkatan jalan, penataan trotoar, pembangunan ruang terbuka hijau, dan revitalisasi kawasan pantai menjadi langkah konkret yang perlu diapresiasi.


Namun dalam kacamata pembangunan yang berkelanjutan dan berorientasi masa depan, saya ingin mengajukan beberapa catatan reflektif.


Pertama, tata ruang kota Padang masih menghadapi persoalan ketimpangan fungsi. Sebagai contoh, pertumbuhan hunian dan komersial di kawasan pinggir kota belum diimbangi dengan ketersediaan transportasi publik yang memadai.


Akibatnya, kemacetan mulai muncul, terutama di jam sibuk, dan ketergantungan pada kendaraan pribadi kian tinggi. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal keberlanjutan lingkungan.


Kedua, kawasan permukiman padat penduduk di beberapa titik kota masih minim fasilitas publik seperti taman, pusat kegiatan masyarakat, hingga saluran drainase yang memadai.


Padahal, kota yang sehat adalah kota yang ramah bagi seluruh warganya, tanpa terkecuali.


Saya menyarankan agar ke depan, pembangunan Kota Padang lebih berpihak pada urban equity, yakni keadilan kota bagi semua golongan, bukan hanya kawasan elite atau pusat bisnis.


*Pemberdayaan Ekonomi Lokal dan UMKM*


Sebagai kota pesisir dan pusat perdagangan sejak zaman dulu, Padang memiliki potensi ekonomi yang sangat kuat.


Dalam konteks hari ini, kekuatan itu terletak pada sektor UMKM, pariwisata, dan industri kreatif. Namun potensi ini, menurut pengamatan saya dari rantau, belum digarap secara optimal dalam skala luas dan berkelanjutan.


UMKM Padang, terutama yang bergerak di sektor kuliner, kerajinan, dan fashion berbasis budaya lokal, perlu dukungan lebih besar baik dalam bentuk pelatihan digital, akses permodalan, hingga promosi berbasis teknologi informasi. Peran pemerintah kota sangat vital di sini sebagai fasilitator dan inkubator inovasi ekonomi.


Sebagai perantau, saya mengusulkan agar ke depan dibentuk semacam wadah gotong royong investasi dari perantau untuk mendukung wirausaha muda di kampung halaman.


Ini bukan hal yang teoritis. Kota-kota lain sudah melakukannya dan berhasil. Tinggal bagaimana kemauan dan kesiapan kelembagaan kita.


*Kota Padang untuk Generasi Muda*


HJK ke-356 adalah saat yang tepat untuk bertanya: Kota Padang milik siapa? Jawabannya: milik generasi muda hari ini dan esok.


Maka, pembangunan kota harus berbasis pada kebutuhan dan aspirasi generasi muda. Sayangnya, saya belum melihat cukup ruang dialog dan partisipasi bermakna dari pemuda dalam perumusan kebijakan strategis kota.


Di era digital, pemuda Kota Padang sangat potensial menjadi agen perubahan. Mereka kreatif, adaptif, dan punya akses teknologi yang cukup. Tapi ruang ekspresi mereka harus difasilitasi.


Pemerintah bisa membangun Youth Center di setiap kecamatan, memberikan beasiswa kota untuk pemuda berprestasi, hingga membentuk forum dialog rutin antara pemuda dan pemimpin kota. Dengan begitu, pembangunan menjadi proses bersama, bukan milik segelintir elit saja.


*Lingkungan dan Ketahanan Bencana*


Sebagai kota pesisir dan berada di wilayah cincin api, Padang sangat rentan terhadap bencana alam, terutama gempa bumi dan tsunami. Maka, refleksi HJK tak lengkap tanpa menyinggung soal ketahanan kota terhadap risiko bencana.


Saya mengapresiasi inisiatif pemerintah dalam membangun shelter evakuasi, jalur evakuasi, serta edukasi kebencanaan. Namun edukasi ini perlu diperluas dan dimodernisasi.


Teknologi bisa digunakan untuk sistem peringatan dini yang lebih canggih, simulasi kebencanaan berbasis aplikasi, hingga integrasi kebencanaan dalam kurikulum pendidikan.


Lebih dari itu, perlu ada kebijakan resilient city yang berorientasi pada perlindungan lingkungan. Penataan drainase, pengelolaan sampah, dan perlindungan hutan kota harus jadi prioritas. Kota yang tahan bencana adalah kota yang bersahabat dengan alam.


*Refleksi Budaya: Kota Padang dan Jati Diri Minangkabau*


Sebagai perantau, yang paling saya rindukan dari Padang adalah atmosfer budayanya. Namun dari waktu ke waktu, saya melihat adanya degradasi nilai-nilai adat dan budaya dalam kehidupan masyarakat kota.


Ini bukan kesalahan siapa-siapa, tetapi panggilan bagi semua pihak untuk bersama-sama menguatkan kembali identitas budaya kita.


Padang tidak boleh kehilangan ruh Minangkabaunya. Festival budaya, pelestarian bahasa, dukungan pada seniman lokal, hingga muatan lokal di sekolah-sekolah harus terus dikuatkan.


Saya ingin Padang menjadi kota modern yang tetap memelihara jati dirinya: ranah Minang yang badunsanak, basandi syarak, dan basandi adat.


*Perantau dan Kota Padang: Hubungan yang Perlu Dirajut Ulang*


Saya percaya, salah satu kekuatan Padang dan Sumatera Barat adalah rantau. Perantau bukan hanya penyumbang remitansi atau pengisi acara pulang basamo. Lebih dari itu, perantau adalah duta, investor, sekaligus mitra strategis pembangunan daerah.


Saya mengusulkan agar pemerintah kota membentuk lembaga khusus yang mengelola relasi dengan perantau secara profesional.


Mereka bisa menjadi jembatan antara potensi yang ada di kota dan jaringan perantau di luar sana. Banyak dari kami yang siap pulang berkontribusi, baik dalam bentuk gagasan, pendanaan, maupun jaringan. Tapi kami butuh ruang, komunikasi yang terbuka, dan kerangka kolaborasi yang jelas.


*Padang, Kota Harapan*


Usia 356 tahun bukan angka yang kecil. Tapi dalam pembangunan kota, usia hanyalah angka jika tidak disertai arah dan visi yang besar.


Refleksi HJK ini saya sampaikan bukan untuk menggurui atau menyalahkan. Justru sebaliknya, ini adalah bentuk cinta kami para perantau yang merindukan Padang menjadi lebih baik, lebih inklusif, lebih maju, dan tetap berakar pada nilai-nilai luhur Minangkabau.


Semoga di usia ke-356 ini, Padang tak hanya tumbuh secara fisik, tetapi juga secara sosial, budaya, ekonomi, dan spiritual. Mari kita semua, baik yang di kampung maupun di rantau menjadikan hari jadi ini sebagai titik tolak menuju Padang yang lebih tangguh, adil, dan membanggakan. (*)

 


SUMBARNET - Dengan badan tegap dan langkah yakin, Muhamad Farhan memasuki Gedung HBT Pondok Building, Kawasan Pondok yang merupakan venue Kejuaraan Kempo Wali Kota Cup. 


Sebagai salah seorang kenshi andalan Kota Padang untuk dapat meraih medali emas pada kejuaraan yang merupakan bagian dari perayaan Hari Jadi Kota (HJK) Padang ke-356, pemuda kelahiran 29 Januari 2008 ini berambisi memberikan kado di hari jadi daerah asalnya ini. 


Turun di nomor randori (tarung bebas) kelas 55 kg, Muhamad Farhan siap bersaing dengan puluhan kenshi lain yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. 


Lahir dari pasangan Asmar dan Rosida yang berprofesi sebagai penjual jus pinggir jalan, Muhamad Farhan sudah terbiasa bekerja keras untuk dapat meraih prestasi terbaik untuk membanggakan kedua orangtuanya. 


"Saya mulai berlatih kempo dari usia dini di Sasana Balai Kota Lama dan saat ini kelas 12 di SMA Don Bosco Kota Padang," kata Muhamad Farhan saat diwawancarai sebelum bertanding di Gedung HBT Pondok Building, Kawasan Pondok, Kamis (7/8/2025). 


Berkat ketekunannya dalam berlatih, deretan prestasi telah ditorehkannya di olahraga kempo. Putra kedua dari tiga bersaudara itu tercatat pernah beberapa kali meraih mendali emas dari beberapa kejuaraan yang pernah ia ikuti. 


Muhamad Farhan pernah mewakili pelajar Sumatra Barat di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) tahun 2023 di Palembang dan berhasil meraih medali emas randori kelas 55 kg. 


Dia  juga pernah menjuarai Kejurda Kota Solok pada September 2023 dan meraih mendali emas randori 55 kg , Kejurda Kota Padang pada Desember 2023 meraih mendali emas randori 54 kg, dan Kejurda Padang pada Mei 2025 lalu dia kembali meraih mendali emas randori 55 kg. 


"Mudah-mudahan di Kejuaraan Wali Kota Cup 2025 bisa meraih emas sekaligus memberikan kado untuk HJK Padang ke-356," katanya. 


Sebagai pelajar yang kini sudah memasuki tahun terakhirnya, Muhamad Farhan punya cita-cita untuk ke depannya dapat diterima sebagai anggota Polri. 


"Saya ingin mengangkat derajat dan martabat keluarga dengan bergabung sebagai anggota Polri," katanya optimistis. 


Ambisi Muhamad Farhan untuk memberikan kado atas HJK Padang ke-356 ini sejalan dengan misi Perkemi Kota Padang yang pada Kejuaraan Kempo Wali Kota Cup ini ingin meneruskan tradisi juara. Untuk itu, sebanyak 90 kenshi terbaik Kota Padang datang dengan target sama, yaitu meraih medali emas dan mengamankan juara. 


"Target kita adalah mempertahankan tradisi juara umum sebagai kado pada HJK Padang ke-356 ini. Kami optimistis dapat meraihnya," kata Pelatih Perkemi Kota Padang, Adek Putra Mahendra saat diwawancarai di sela-sela menyaksikan anak asuhnya bertanding, Kamis (7/8/2025). (AdF/Taufik)



SUMBARNET - Bertindak sebagai tuan rumah dengan total atlet yang diturunkan sebanyak 90 orang, Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Kota Padang bertekad melanjutkan tradisi juara umum pada Kejuaraan Kempo Wali Kota Cup yang berlangsung 


Kejuaraan Kempo Wali Kota Cup sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi Kota (HJK) Padang ke-356 ini berlangsung mulai Rabu (7/8/2025) sampai dengan Sabtu (9/8/2025).  


Kejuaraan ini diikuti ratusan atlet dari 15 kabupaten kota se-Sumbar. Selain Kota Padang yang bertindak sebagai tuan rumah, daerah lain yang ikut mengirimkan atletnya adalah Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh, kemudian dari Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten Pesisir Selatan. Diperkirakan, sebanyak 400 orang atlet, pelatih, dan official menghadiri kejuaraan kali ini. 


Kota Padang selaku tuan rumah menurunkan sebanyak 90 orang atlet yang akan tampil di 37 nomor yang dipertandingkan mulai dari unior, remaja, dan dewasa. 


"Persiapan sudah dilakukan selama lima bulan terakhir. Kejuaraan ini juga untuk persiapan kejuaraan nasional wilayah dengan tuan rumah Sawahlunto pada bulan November tahun ini. Target kita adalah meneruskan tradisi juara umum," kata Pelatih Perkemi Kota Padang, Adek Putra Mahendra saat diwawancarai di sela-sela menyaksikan anak asuhnya bertanding, Kamis (7/8/2025). 


Adek optimistis dengan peluang Perkemi Kota Padang untuk keluar sebagai juara umum, selain tuan rumah, Kota Padang juga menurunkan sebanyak 15 atlet yang sudah berpengalaman tampil di berbagai kejuaraan nasional. 


"Ada atlet kita tercatat pernah tampil di kejuaraan nasional, seperti PON, Popnas, atlet mahasiswa nasional. Dengan kekuatan atlet yang ada, kami optimistis target untuk meneruskan tradisi juara umum akan dapat diraih," terang Adek optimistis. 


Pada Kejuaraan Kempo Wali Kota Padang Cup tahun ini, panitia menggunakan dua sistem penilaian, sistem gugur dan setengah kompetis.


"Untuk Randori (tarung) digunakan double elimination, kalaupun kalah main pertama atlet akan kembali tampi di pertandingan kedua dan apabila menang masih ada peluang ke babak selanjutnya. Ini sistem yang sebelumnya juga digunakan di PON," ujarnya. 


Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan Kempo Wali Kota Cup, Nofrialdi menyebut bahwa untuk pembukaan secara resmi akan dilaksanakan, Jumat (8/8/2025) sore. 


"Pembukaan dilakukan Bapak Wali Kota Fadly Amran dan Bapak Wakil Wali Kota Maigus Nasir bersama Bapak Ketua DPRD Kota Padang Muharlion yang juga menjabat sebagai Ketua Pengcab Perkemi Padang," terangnya. (AdF/Taufik)

 


SUMBARNET - Perayaan Hari Jadi Kota (HJK) Padang ke-356 tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga momentum untuk berbagi dan peduli sesama.


 Salah satunya melalui aksi sosial donor darah yang digelar di halaman Dinas Perdagangan Kota Padang, Kamis (7/8/2025).


Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Padang, Didi Aryadi, mengatakan bahwa perayaan HJK harus diisi dengan kegiatan yang membawa manfaat bagi masyarakat luas, termasuk dalam aspek kemanusiaan.


"Tahun kemarin kita berhasil mengumpulkan hampir 400 kantong darah. Tahun ini kita berharap jumlahnya bisa lebih banyak," ujarnya.


Ia menambahkan, selain di Dinas Perdagangan, kegiatan donor darah juga akan dilaksanakan di GOR Haji Agus Salim pada 8–10 Agustus 2025.


"Sebagai bentuk apresiasi dan penyemangat, para pendonor juga mendapatkan bingkisan sembako. Kami juga mengapresiasi kasih kepada Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) yang telah berpartisipasi aktif untuk menyukseskan aksi donor darah," jelasnya.


Ia berharap kegiatan ini dapat menambah ketersediaan stok darah di Kota Padang, sekaligus membangun kesadaran masyarakat untuk rutin berdonor.(MA/Charlie)



SUMBARNET - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Padang menggelar kegiatan penguatan kelembagaan pengawas pemilu bersama para pemangku kepentingan di Hotel ZHM Premiere, Kamis (7/8/2025).


Kegiatan ini merujuk pada amanat Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029, yang menekankan pentingnya membangun lembaga demokrasi yang kuat dan berfungsi substantif.


Ketua Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, Alni, dalam sambutannya menegaskan bahwa forum ini penting untuk merefleksikan perkembangan demokrasi di Indonesia serta memperkuat kapasitas lembaga pengawas pemilu. Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan politik sejak dini agar masyarakat tidak bersikap pragmatis dalam menyikapi pemilu.


“Banyak yang masih menganggap pemilu sekadar datang ke TPS dan mencoblos, lalu bertanya apa keuntungan yang didapat. Ini problem klasik yang harus diatasi dengan pendidikan demokrasi berkelanjutan,” ungkap Alni.


Dalam forum ini, Alni juga mengajak peserta untuk memahami dinamika kelembagaan pemilu pasca Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 135/PUU-XXII/2024. Putusan tersebut mengatur pemisahan antara pemilu nasional dan pemilu lokal dalam satu rezim pemilu.


“Dengan adanya dua tahapan pemilu nasional dan lokal, ke depan perlu penataan kelembagaan yang lebih adaptif, baik dari sisi kewenangan, struktur, maupun sumber daya manusia,” lanjutnya.


Ketua Bawaslu Kota Padang, Eris Nanda, menegaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan di luar tahapan pemilu sebagai bagian dari upaya menjaga eksistensi Bawaslu dan membangun sinergi dengan berbagai stakeholder.


“Kami ingin Bawaslu tetap aktual dan relevan, bukan hanya hadir saat tahapan pemilu berlangsung. Karena itu, forum ini menjadi ruang diskusi bersama untuk memperkuat lembaga pengawas pemilu,” ujarnya.


Ia juga menekankan perlunya masukan dari berbagai kalangan, mulai dari ormas, akademisi, hingga penggiat demokrasi, agar pengawasan pemilu dapat berjalan efektif dan independen.


Sementara itu, laporan kegiatan yang disampaikan Hengki Eka Putra menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 dan sejumlah regulasi teknis lain yang mengatur tugas serta kewenangan pengawas pemilu. Acara ini juga mengangkat tema strategis: “Strategi Penguatan SDM Pengawas Pemilu terhadap Sistem Kepemiluan di Indonesia Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 135/PUU-XXII/2024.”


Tujuan kegiatan ini antara lain untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan, memperkuat profesionalitas sumber daya manusia, serta mendorong efektivitas pengawasan dan partisipasi publik dalam pemilu. Peserta terdiri dari jajaran internal Bawaslu Kota Padang dan berbagai elemen masyarakat.


Di akhir acara, seluruh peserta diharapkan merumuskan rekomendasi yang dapat dijadikan catatan kelembagaan, baik untuk Bawaslu Kota Padang maupun secara nasional.


“Forum ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi ruang strategis untuk memperkuat komitmen demokrasi dan pengawasan yang berintegritas,” tegas Eris.


Acara ditutup secara resmi dengan doa dan harapan bahwa kegiatan ini membawa keberkahan serta menjadi kontribusi nyata bagi penguatan demokrasi di Indonesia. (***)



SUMBARNET - Menghadapi dampak musim kemarau yang menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi bergerak cepat dengan menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak.


 SumbarNet.id-Sebanyak 15.000 liter air bersih didistribusikan pada Selasa, 5 Agustus 2025, kepada warga di Kelurahan Kubu Tanjuang, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), Kota Bukittinggi. Distribusi dilakukan menggunakan satu unit mobil tangki yang beroperasi hingga malam hari secara bergantian.


Ketua PMI Kota Bukittinggi, H. Chairunnas, menyampaikan bahwa aksi ini dilakukan setelah menerima laporan dari masyarakat mengenai kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.


Begitu ada laporan kekeringan dari masyarakat, kami langsung ambil inisiatif, bahkan meminjam armada tangki dari PMI Provinsi. Alhamdulillah, kemarin kita distribusikan ke Kubu Tanjuang, dan hari ini tim bergerak ke Sungai Pua di Agam,” jelasnya.




Chairunnas menekankan bahwa bantuan ini diberikan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya apa pun.


Distribusi air bersih ini murni bantuan. Kami tidak memungut satu rupiah pun. Respon masyarakat pun sangat positif. Semoga kehadiran PMI benar-benar terasa manfaatnya di tengah masyarakat,” tambahnya.




Sementara itu, Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi, Ahmad Jais, menjelaskan bahwa warga Kubu Tanjuang telah mengalami kekeringan selama lebih dari satu bulan. Banyak warga bahkan harus mencari air ke wilayah tetangga seperti Sariak dan Baso di Kabupaten Agam.


Setelah berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan PMI Kecamatan ABTB, kami langsung bergerak. Distribusi dilakukan dua hari sekali hingga pasokan air warga kembali stabil,” jelas Ahmad Jais.




PMI juga telah menerima permintaan bantuan dari wilayah Nagari Sungai Pua, Kabupaten Agam, khususnya dari Jorong Limau Suku dan Kapalo Koto. Air bersih yang dibagikan bersumber dari mata air milik warga di Jorong Galuang, yang secara sukarela mengizinkan pemanfaatannya demi kemanusiaan.


Selama ada permintaan dan warga kesulitan air bersih, silakan hubungi PMI. Untuk wilayah Kota Bukittinggi, seluruh pelayanan kami berikan gratis. Kami hanya mohon dukungan BBM untuk operasional,” tutupnya.




PMI Kota Bukittinggi memastikan kegiatan distribusi ini akan terus dilakukan selama musim kemarau masih berlangsung dan kebutuhan air bersih masyarakat belum terpenuhi. Dengan semangat “Siap Bantu, Peduli, dan Bersama untuk Kemanusiaan”, PMI terus hadir memberikan solusi nyata di tengah masyarakat. (Mira S)

Selamat datang di Website www.sumbarnet.id, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pemred: Firma Ragnius