SUMBARNET - Menteri Hukum dan HAM RI Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan bahwa hingga saat ini pemerintah Brasil belum mengirimkan nota diplomatik resmi kepada Indonesia terkait kematian warganya, Juliana Marins, yang ditemukan tewas saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
"Belum ada nota diplomatik yang masuk. Pemerintah Brasil belum menyampaikan permintaan atau komunikasi formal ke Kemlu RI," ujar Yusril dalam pernyataan pers di Jakarta, Kamis (4/7/2025).
Juliana Marins dilaporkan hilang saat mendaki pada 22 Juni 2025 dan ditemukan meninggal beberapa hari kemudian oleh tim SAR gabungan. Kasus ini menyita perhatian publik Brasil dan internasional, memunculkan desakan agar pemerintah Brasil mengambil langkah resmi.
Meski belum ada respons formal dari Brasil, pemerintah Indonesia tetap memantau situasi dengan cermat dan menekankan tidak ada dasar untuk membawa persoalan ini ke ranah hukum internasional tanpa kesepakatan kedua negara.
“Indonesia bukanlah pihak dalam konvensi HAM di Amerika Latin itu dan juga Indonesia bukan anggota dari komisi itu. Jadi tidak ada suatu upaya internasional untuk membawa satu negara ke dalam satu forum kalau negara itu bukan pihak di dalam konvensi,” tegas Yusril.
Lebih lanjut, Yusril menyatakan bahwa pemerintah Indonesia terbuka untuk membentuk investigasi bersama (joint investigation) jika pemerintah Brasil menghendaki.
“Joint investigation itu akan mengungkapkan fakta yang sebenarnya terjadi dan ini dilakukan oleh kedua pihak secara terbuka, fair, adil, dan menurut hukum yang berlaku,” katanya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI melalui juru bicaranya menyatakan siap memfasilitasi pemulangan jenazah sesuai Konvensi Wina 1963. Namun, hingga kini belum ada koordinasi resmi dari Kedutaan Besar Brasil maupun keluarga korban terkait rencana pemulangan.
Sebagaimana diberitakan, pemerintah Brasil juga tidak menyediakan anggaran negara untuk pemulangan jenazah warga yang meninggal di luar negeri. Hal ini membuat keluarga korban harus menanggung seluruh biaya, meskipun muncul kabar bahwa mantan pesepakbola Alexandre Pato siap membantu secara pribadi.
Pemerintah Indonesia berharap insiden ini tidak mengganggu hubungan bilateral kedua negara. Terlebih, saat ini Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan kunjungan resmi ke Brasil dalam rangka menghadiri pertemuan BRICS.
Sumber : Update Nusantara
0 Post a Comment:
Posting Komentar