SUMBARNET - Fort De Kock , Salah satu kuda pejantan unggul milik Pemerintah Kota Bukittinggi, ditemukan mati pada Kamis 10 Juli 2025,kematian Kuda tersebut tanpa menunjukkan gejala sebelumnya.
Kuda tersebut berasal dari Australia,dan selama ini menjadi andalan dalam program pembibitan dan pengembangbiakan kuda lokal.
Menurut Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi, Hendri, kematian kuda tersebut diduga kuat karena faktor usia. "Kuda ini akan genap berusia 20 tahun pada bulan Oktober mendatang. Pada hewan kuda, usia lebih dari 18 tahun sudah termasuk usia rentan," jelas Hendri, Kamis (10/7).
Selama masa hidupnya, kuda penjantan ini telah banyak berkontribusi dalam menghasilkan bibit-bibit unggul dari hasil perkawinan, dan menjadi salah satu aset berharga milik Pemko Bukittinggi dalam upaya pelestarian dan peningkatan kualitas kuda lokal.
Pemerintah Kota melalui dinas terkait akan mengevaluasi kondisi kuda-kuda yang memasuki usia lanjut, guna mengantisipasi kasus serupa ke depan.
Kematian kuda tersebut,membuat sedih para kusir bendi yang hadir di lokasi, karena Kuda ini merupakan pejantan unggul, yang biasa di pakai peternak dalam pembibitan Kuda kuda mereka untuk berkembang biak.
Sementara itu, raut kesedihan juga terpancar di wajah H Jufri mantan Walikota Bukittinggi (Periode 2000 - 2009). Ia mengenang bagaimana kuda ini menjadi kebanggaan Pemko pada masa kepemimpinannya.
“Kuda ini selalu dibawa ke gelanggang pacuan dalam setiap event, sebagai contoh dan inspirasi bagi pencinta kuda lainnya. Karena kualitas bibitnya, banyak peternak yang memilihnya sebagai pejantan dalam kawin silang,” kenangnya. (Fendy Jambak)
0 Post a Comment:
Posting Komentar