SUMBARNET - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, menyampaikan keprihatinan mendalam terkait dugaan maraknya praktik prostitusi di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pernyataan tersebut ia sampaikan menyusul adanya laporan masyarakat dan penangkapan sejumlah perempuan pekerja seks komersial (PSK) di wilayah yang tengah dibangun sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia itu.
“Jangan sampai ada PSK di IKN. Saya khawatir tidak lagi menjadi ibu kota negara, tapi ibu kota neraka di sana,” ujar Kiai Cholil dalam pernyataannya yang dikutip dari laman resmi MUI, Kamis (10/7/2025).
Ia menegaskan bahwa IKN yang digagas sebagai simbol peradaban baru bangsa harus dijaga dari segala bentuk degradasi moral. Menurutnya, praktik prostitusi—baik yang dilakukan secara terbuka maupun terselubung melalui aplikasi digital dan media sosial—harus segera diantisipasi dan diberantas.
“Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai Ketuhanan, sesuai sila pertama Pancasila, kita harus menjaga nilai agama dan moralitas di ruang publik, terutama di IKN,” tegasnya.
Kiai Cholil juga mendesak aparat penegak hukum dan pemerintah agar segera mengambil langkah tegas. Ia menyayangkan jika dana negara yang telah dikucurkan besar-besaran untuk pembangunan IKN justru menjadi sia-sia akibat pembiaran terhadap aktivitas yang merusak tatanan sosial dan nilai keagamaan.
“Negara ini berdiri atas dasar Ketuhanan. Jangan sampai proyek besar ini justru jadi tempat subur bagi penyimpangan moral,” imbuhnya.
Sebelumnya, aparat disebut telah mengamankan puluhan PSK di sekitar kawasan IKN. Meski belum ada pernyataan resmi dari Otorita IKN terkait laporan tersebut, pernyataan Kiai Cholil mempertegas pentingnya pengawasan terhadap aspek sosial dan kultural dalam pembangunan Ibu Kota Negara.
Sumber : Update Nusantara
0 Post a Comment:
Posting Komentar